……………
Bahkan ketika sudah penuh isi hati
dan kepala ini, tak juga ingin aku membaginya pada siapapun kecuali Tuhan yang
memang mendengar tanpa membantah. Entah kenapa sore menjelang malam ini begitu suram dan menyuramkan dunia cerah
yang baru saja kubangun dengannya, bahkan mungkin ingin aku bakar hingga tak
lagi menjadi salah satu memori yang harus kukenang lagi. Gerak-gerik tubuh
putih manis tertutup helaian kain menyentuh Tuhan itu membuatku berpikir
tentang apa yang kuperbuat. Kuirirs hatinya kah? Sedalam itukah? Hingga petir menyambar saat ku ucap sepatah kata tak
bermakna yang dikenal basi? Tapi mungkin ini bukan pertama yang menjadi suram,
yang kesekian kalinya dan kesekian kalinya aku tak mengetahui penyebabnya.
Kekuatan dari dalam selalu membuatku ingin terus berjalan diatas kakiku
sendiri. Bukan sombong layak kuat, aku hanya melatih fisik dan batin ini, siapa
tau esok dan besok lebih parah bahkan mencapai batas tertinggi untuk tingkat
cobaan saat masih bernafas. Andai aku punya dewa dewiku disini, bolehkah aku
memeluk dan dipeluk hanya sekedar untuk menahan butiran-butiran bening yang
sudah akan terjun bebas dari sepasang mata karya Tuhan yang bahkan sudah
diujung. Tuhan memang tak pernah membiarkanku sendiri. Selalu ada bahkan
kurasakan genggaman tangan_nya benar-benar menguatkan aku bahkan untuk terbang
sekalipun. Sekuat senyum itu hadir dan menyadarkan aku rindu lengkung indah dua
makhluk yang kusebut malaikat kasat mata. Adakah teakhir aku merasakannya
disini? Di belahan bumi lain nan jauh dari mereka? Terkadang tak bisa kubantah,
tanaman yang dirawat dan yang sudah berkembang depan mata akanlah beda. Aku
mencoba tak melirik kemudian merasa iri merasakan kastil Puteri negara sebelah
yang diisi dengan senyum tanda cawa tanpa butiran bening sepasang mata. Yang
keadaanyya tak dapat terkata-katakan. Tak pernah bukan bukan tidak pernah,
pernah aku mempertanyakan keadilan, kemudian aku tersadar akan Tuhan yang
memperlihatkannya ditiap langkah aku berjalan diatas bumi yang Ia ciptakan
dengan sempurnya.
Dia yang merindukan
Dia yang kesepian
Dia yang butuh pelukan seorang IBU
0 komentar:
Posting Komentar