Kamis, 07 November 2013

Hallo Masa Lalu

Diposting oleh Unknown di 21.48


Hallo Masa Lalu
(Afdholifah Ainunia Hago)

            Halo masa lalu. Bagaimana kabarmu? Sehat-sehat sajakah ? Dan apakah dirimu sudah move on dari cinta lalu kita? Maaf aku hadir kembali dalam cerita hari-harimu, sebab Tuhan mengirimmu dalam mimpiku lalu membimbingku untuk menemuimu lagi. Susah ku tahan, sebab hatiku memaksa untuk memuaskan rasa rindu yang tertahan terlalu lama.
            Kulihat di facebook kamu sering sekali muncul. Sepertinya seorang wanita berhasil memikat hatimu. Entah siapa, tapi dilihat dari semua status facebookmu kamu begitu menginginkannya, kamu begitu berhasrat untuk memilikinya. Bisa kupastikan betapa bahagianya dirimu akan “wanita barumu” yang sedang kau usahakan itu.
            Jadi sekarang aku menjadi mata-mata. Entah kenapa aku terus mengikuti update terbarumu di facebook. Ada status yang mengatakan betapa bahagia dirimu mendapat telpon darinya, obrolan panjang kalian, ucapan selamat pagi, sedang apa, bagaimana dirimu mati-matian mengejarnya dan beragam cerita lainnya yang aku sendiri tak mau mengingatnya. Apa aku cemburu? Sayangnya, iya aku cemburu walau aku tau sudah tak pantas lagi merasakannya.
            Dulu aku begitu mencintaimu. Kita memang berpacaran, tapi tak kusangka semua tindakanmu dalam hubungan kita menuliskan bahwa aku tak mendapat balasan rasa yang setimpal.  Ketika aku berusaha mengsms dirimu yang ku dapat “tak ada balasan”. Ketika  aku berusaha menghubungimu lewat telepon, respon yang kudapat begitu datar. Kau bahkan tak berusaha mencari tau kabarku, bagaimana hariku, tak pernah sebaliknya. Bahkan aku selalu menahan rasa rindu untukmu, karena “maaf aku masih sibuk”. Aku memperjuangkanmu, tetapi kamu mengabaikanku. Tidak ada yang tau, kamu pernah memikirkanku atau tidak. Kalau orang-orang melihat hubungan kita seperti, aku mencintaimu tapi kamu berlari menjauh. Sepertinya langkahmu menjadi terseok-seok karena aku bergantung padanya.
            Apa cintamu hanya untuk “hari pertama” saja? Ya mungkin begitu. Jadi kuputuskan untuk melepasmu. Aku melepasmu dengan tujuan agar kau bahagia. Agar langkahmu kembali sempurna, tanpa beban, tanpa aku. Lihat sekarang? Kau bahkan sedang menggebu-gebu untuk mendapatkan wanita itu. Aku bersyukur karena tindakanku tak salah. Aku tak pernah menyesal membiarkanmu masuk dalam kehidupanku, dan tak pernah menyesal juga karena melepaskanmu dari hidupku. Berbahagialah masa laluku, karena bahagiamu kuyakin bukan diriku.
           
           
           

0 komentar:

Posting Komentar

 

writing is beauty Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea