Selasa, 26 November 2013

Selamat Datang "Lagi"

Diposting oleh Unknown di 19.16

Selamat Datang “Lagi”
Afdholifah Ainunia Hago

     Hari ini akhir November datang lagi. Seperti biasa, hujan membasahi tanah, menghadirkan aroma khas hujan. Bunga yang kukarang sendiri namanya “Bunga desember”, sudah mulai sibuk menghias diri, menyambut Desember.
     Selamat datang lagi Bunga Desember.
     2 Tahun lalu, hari ini adalah hari dimana aku mengantarmu ke Stasiun kereta. Membawakan sekotak bekal yang isinya pepes ikan bakar kesukaanmu. Kamu bilang, kamu harus pergi lagi karena liburan yang singkat ini sudah berakhir, dan  berjani untuk pulang lagi tahun depan. Menghabiskan 2 minggu yang kesekian kalinya bersama-sama, sambil menyusuri tanah basah dan memetik bunga Desember kita. Kamu mengelus rambutku lembut kemudian memainkan rambut kepangku dan berkata,”Kamu selalu cantik dengan rambut seperti ini”. Aku yang sudah sering sekali mendengarmu berkata begitu, tetap saja akan memancarkan rona merah pipi.
     Sembari menunggu kereta yang akan membawamu ke kota Metropolitan, kamu mngajakku duduk di kursi panjang sambil mencicipi pepes ikan bakar. Aku sudah menegurmu untuk tidak menghabiskannya sekarang, tetap saja kamu keras kepala dan ingin memakannya sekarang. Kamu bilang pepes ini terasa sangat enak jika dimakan sambil menatap wajahku. Betapa gombalan klasikmu itu sungguh buat aku hanya bisa mengangguk malu.
     “Tapi mas, nanti di kereta kamu bisa kelaparan”.
     “Lebih baik aku kelaparan di kereta, daripada menghabiskan pepes ini dengan rasa yang hambar”.
     “Kamu ini mas, selalu saja seperti itu”
     “Aku akan selalu seperti ini, dik. Sampai aku tidak bisa melakukannya lagi.”
     “Maksudmu mas?”
     “Sudah lupakan saja. Habiskan saja pepes ikan bakar ini denganku”.
     Kemudian kamu mengambil sesuatu dari belakang punggungmu, ternyata itu bunga desember. Sambil mengelus rambutku, lagi, kamu memberikannya.
     “Dik, ini bunga desember yang entah keberapa kalinya ku berikan padamu. Kamu tau kenapa bunga desember itu indah?”
     Aku yang tak mengerti maksudmu hanya bisa mengangguk polos.
     “Dik, bunga desember ini selalu tumbuh di akhir November. Dalam cuaca yang terbilang cukup tidak bersahabat, dia berusaha sekuat tenaga untuk muncul. Walaupun hujan turun setiap saat, dia tidak pernah takut untuk terus tumbuh menantang hujan.”
     Kemudian kamu memandang lurus ke depan sambil tersenyum.
     “Bunga desember ini akan tumbuh sangat indah, hanya untuk menyambut sang desember. Dia bahkan mencurti start untuk memproses keindahannya di akhir November.”
     Behenti sebentar kemudian memandang wajahku lembut kemudian berkata, “Jadi dik, untuk menghadapi sesuatu yang baru, butuh proses yang panjang. Bagaimanapun kondisi disekitarmu, suasana hatimu, proses itu harus terus berjalan. Menyambut sesuatu yang baru memang tidak mudah. Sesuatu yang baru itu hanya harus dijalani, untuk terus menikmati hidup”.
     Kereta yang akan membawamu itu sudah tiba. Keningku kamu kecup lembut. Kemudian memelukku sangat hangat. Melambaikan tangan sangat berbeda seperti lainnya. Kereta kupandangai hingga hilang dari jangkauan.
     “Aku menunggumu mas, menunggu untuk mendengar cerita bunga desember lagi”.

“Kecelakaan kereta jurusan Malang-Jakarta menewasakan seluruh penumpang beserta masinisnya. Kereta tersebut hancur setelah mengalami tabrakan beruntun dari kereta arah berlawanan..............

0 komentar:

Posting Komentar

 

writing is beauty Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea